Polemik tentang adanya praktik mafia asal Tiongkok tentang zero dollar tour membuat pemerintah akhirnya angkat bicara. Praktik ini sendiri pada akhirnya membawa dampak negatif bagi pariwisata di Bali khususnya karena sudah banyak tersebar ke media luar negeri.
Menteri Pariwisata(Menpar) Arief Yahya mengatakan permasalahan seperti ini harus cepat diselesaikan melalui setiap asosiasi bersangkutan dari masing-masing negara.
Menpar mengatakan kedua negara melalui ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies) dan CNTA (China National Tourism Association) harus membuat daftar atau meregistrasi TA-TO (Travel Agen dan Travel Operator) yang mendapatkan rekomendasi dari ASITA maupun CNTA.
Dengan adanya rekomendasi baik dari ASITA maupun CNTA, jika terjadi permasalahan – akan lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan dan mengontrol keluhan yang terjadi.
Menurut Menpar, cara ini merupakan cara yang santai tetapi tepat sasaran. Ia mencontohkan ini merupakan cara menangkap ikan tanpa perlu membuat keruh airnya.
Menteri Arief juga tak menampik bahwa banyak maskapai yang mengeluh lantaran banyak terjadi pembatalan penerbangan menuju Bali. Pemberitaan tentang mafia zero dollar tour ini menambah permasalahan bagi wisata Bali yang saat ini tengah berupaya untuk kembali bangkit.
Sudah jatuh tertimpa tangga
Peribahasa “sudah jatuh tertimpa tangga” mungkin bisa digunakan untuk menggambarkan pariwisata di Bali untuk saat ini. Selepas bencana gempa bumi yang mengguncang Lombok, Bali yang wilayahnya tidak terlalu jauh dari Lombok mau tak mau juga mendapatkan dampak negatif.
Banyak negara yang mengeluarkan himbauan peringatan penerbangan dan kunjungan ke Bali pasca gempa Lombok.
Setelah beberapa saat dari bencana Lombok tersebut, Bali kembali menghadapi situasi sulit dengan maraknya praktik mafia asal Tiongkok yang melakukan praktik ilegal terkait agen perjalanan.
Dua hal diatas mau tidak mau membuat dampak besar bagi pariwisata Bali yang sebelumnya mendapatkan citra positif bagi wisatawan luar negeri. Memang jumlah kunjungan ke Bali terbilang masih banyak, tetapi jika hal-hal negatif terus terjadi pada pariwisata di Bali, maka jangan heran jika nantinya Bali yang sudah dikenal sebagai salah satu destinasi terbaik dunia tak lagi menjadi rekomendasi bagi banyak wisatawan dunia.