Wow, Maria Ozawa Berkunjung ke Bali

Wow, Maria Ozawa Berkunjung ke Bali

Baru-baru ini, publik Indonesia dikejutkan dengan kunjungan mantan pemain bintang film dewasa, Maria Ozawa atau yang juga akrab disapa Miyabi. Kunjungan Miyabi ke Bali tersebut ternyata hanya untuk menghadiri undangan dari Barbie Nouva yang dilangsungkan pada tangga 6 November silam.

Setelah menghadiri pesta ulang tahun Barbie Nouva, pihak Imigrasi melakukan tindakan pemeriksaan terhadap Miyabi karena membuat kehebohan atas kunjungannya ke Bali tersebut.

Banyak netizen Indonesia sebelumnya kaget dengan kehadiran Miyabi ke Bali. Reputasi Miyabi yang sudah dikenal sebagai bintang film porno menjadi sorotan lantaran kunjungan ke Bali dicurigai sebagai salah satu kegiatan untuk melakukan hal-hal negatif.

Meskipun lolos dari Imigrasi bandara, pihak Imigrasi kembali melakukan pemeriksaan terhadap Miyabi tetapi tindakan ini dianggap oleh Barbie Nouva sangat membingungkan karena dilakukan secara tertutup.

Kekecwaan Maria Ozawa

Usai pihak Imigrasi mengintrogasi Maria Ozawa atas kunjungannya ke Bali tersebut, ia menuturkan rasa kecewanya dihadapan awak media.

Maria Ozawa mengatakan sangat sedih dan kembali mengaskan bahwa kunjungannya ke Bali murni untuk urusan ulang tahun teman-nya dan bukan untuk urusan bekerja atau bisnis.

Miyabi juga sangat kecewa dengan rumor yang dituduhkan terhadap dirinya saat mengunjungi Bali.

Pihak Imigrasi sendiri untuk sementara menolak berkomentar lebih jauh. Hal ini(pemeriksaan) dilakukan semata-mata hanya untuk memastikan apakah kunjungan Miyabi ke Bali terjadi pelanggaran atau tidak.

Miyabi hanyalah satu dari sekian banyak orang terkenal yang pernah mengunjungi Bali. Meskipun begitu, pamor Miyabi yang merupakan mantan pemain film porno bisa jadi menimbulkan rasa tidak nyaman bagi masyarakat Indonesia. Kejadian ini sedikit banyak bisa menjadi perhatian bagi pariwisata Bali.

Pihak Imigrasi harus segera melakukan penjelasan terkait hal ini. Hal ini bisa menimbulkan polemik jika dibiarkan tanpa penjelasan lebih detai sehingga bukan tidak mungkin akan merugikan citra Bali pada masyarakat negara lain.